Menangislah Ketika Kekasihmu Pergi

5 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Menangislah Ketika Kekasihmu Pergi
Iklan

Pengalaman menghadapi kematian orang-orang yang dicintai

Judul: Menangislah Ketika Kekasihmu Pergi

Penulis: Threes Emir dan Anselmo

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun terbit: 2025

Penerbit: Penerbit Buku Kompas

Tebal: xvi + 168

ISBN: 978-623-523-639-1

 

Dari judulnya, kita sudah tahu bahwa buku ini akan membahas hal-hal yang membuat kita sedih. Ditinggalkan orang-orang yang kita kasihi untuk selamanya memang menimbulkan kesedihan yang tiada tara. Namun buku ini bukan hanya menampilkan sisi sedihnya saja. Threes Emir dan Anselmo melanjutkan pembahasannya sampai dengan bagaimana mereka yang ditinggalkan bisa kembali ke kehidupan normalnya.

Menghadapi situasi ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi adalah sangat berat. Berbagai perasaan campur aduk melanda. Kaget, sedih, tidak rela sering menjadi reaksi yang pertama. Namun kemudian kita menyadari bahwa mereka yang telah pergi tak akan bisa kembali lagi. Maka sikap menerima dan mengenang segala kebaikan dari mereka yang telah pergi muncul seiring waktu. Pada akhirnya, mau tidak mau kita harus move on dan melanjutkan kehidupan kita sehari-hari.

Threes Emir bersama Anselmo membahas pergumulan dari mereka yang ditinggalkan oleh orang yang dikasihinya untuk pergi selamanya. Menggunakan pengalamannya sendiri saat ditinggalkan suaminya, Threes Emir merangkai secara runtut pergumulan kehilangan orang yang dikasihinya. Ia melengkapi kisahnya dengan pengalaman dari beberapa orang yang menghadapi situasi yang sama.

Topik pertama yang dibahas dalam buku ini adalah perasaan terkejut bahkan syok. Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa ditinggalkan oleh seseorang yang sudah tua atau sudah lama sakit tidak akan membuat kita terkejut. Tetapi nyatanya, meski kita sudah tahu bahwa orang yang kita kasihi akan pergi dalam waktu dekat, nyatanya, saat kita ditinggalkan tetap saja merasa terkejut.

Perasaan terkejut itu dilanjutkan dengan rasa kehilangan sesuatu. Banyak kegiatan yang kita lakukan ersama dengan orang yang telah pergi. Kegiatan-kegiatan yang sebelumnya kita anggap sebagai sesuatu yang biasa saja -seperti minum kopi berdua, doa bersama dan sebagainya, saat orang yang kita kasihi pergi, membuat kita merasa kehilangan.

Sering kali kenangan kepada mereka yang telah meninggalkan kita itu membuat kita merasa harus melaksanakan amanat yang dipesankan kepada kita. Baik amanat tersebut disampaikan secara terus terang, atau sebenarnya hanya sebuah isyarat saja. Kadang kita terobsesi untuk mengumpulkan barang-barang yang bisa membuat kenangan kita kepada kekasih kita itu tetap mewujud.

Meski kehilangan itu berat, namun kita harus kembali ke rutinitas. Kita memerlukan dukungan dan penghiburan. Mendekatkan diri kepada Tuhan adalah salah satu hal yang sering dilakukan oleh mereka yang kehilangan sosok yang dikasihinya. Dekat dengan Tuhan membuat rasa bahwa mereka yang meninggalkan kita telah hidup tenang bersamaNya di tempat baru. Kita tak boleh tenggelam dalam kesedihan. Kita harus bangkit dan melanjutkan hidup. Live must go on.

Buku-buku karya Threes Emir sangat kuat dalam mengungkap perasaan tokoh-tokohnya. Sedangkan Anselmo adalah seorang psikolog muda. Dalam buku ini ia memberikan analisis dari sisi ilmu psikologi tentang perasaan orang-orang yang ditinggal kekasihnya untuk selamanya. Kombinasi dari Threes Emir dan Anselmo membuat buku ini berhasil menggambarkan perasaan mereka yang ditinggalkan orang-orang yang dikasihinya dan ada sentuhan analisis secara psikologi. Sayang sekali Anselmo tidak memberikan analisis psikologis yang lebih dalam. Padahal analisis psikologi yang lebih mendalam akan membuat buku ini berguna secara akademis. 958

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler